Tidak Ada Perbedaan, NU dan Muhammadiyah Sepakat Tahun Baru 2026 Jatuh Pada Kamis

Menu Atas

Header Menu

.....

Tidak Ada Perbedaan, NU dan Muhammadiyah Sepakat Tahun Baru 2026 Jatuh Pada Kamis

Senin, 29 Desember 2025

Dalam sebuah pencapaian diplomatik yang melampaui penemuan fusi nuklir maupun perdamaian Timur Tengah, dua raksasa organisasi kemasyarakatan Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, akhirnya menemukan titik temu absolut. Tanpa perlu drama sidang isbat yang menghabiskan anggaran konsumsi luar biasa, tanpa perdebatan sengit antara penganut hisab hakiki dan rukyatul hilal yang biasanya membuat masyarakat bingung memilih hari lebaran, keduanya sepakat: Tahun Baru 2026 jatuh pada hari Kamis, 1 Januari.

Kesepakatan bersejarah ini disambut isak tangis haru oleh jutaan umat yang selama ini hidup dalam kecemasan eksistensial mengenai kapan kalender Masehi berganti. "Ini adalah bukti kemajuan peradaban. Akhirnya kita tidak perlu menunggu teropong raksasa hanya untuk menentukan apakah besok hari Kamis atau masih hari Rabu," ujar seorang pengamat yang tampaknya terlalu banyak mengonsumsi kopi sachet di pinggir jalan.

Kabarnya, tim ahli dari kedua belah pihak telah melakukan sinkronisasi data yang sangat rumit, melibatkan perhitungan posisi bulan, matahari, hingga posisi tukang parkir di depan minimarket. Tidak ada lagi friksi mengenai derajat ketinggian hilal. Semua pihak setuju bahwa jika hari Rabu sudah berakhir, maka secara otomatis hari Kamis akan datang. Sebuah terobosan logika yang membuat Aristoteles terlihat seperti amatiran.

Pemerintah pun bernapas lega. Dengan tidak adanya perbedaan ini, stok kembang api nasional berada dalam posisi aman. Tidak akan ada faksi masyarakat yang merayakan tahun baru di hari Jumat sementara yang lain sudah mulai bekerja di hari Kamis. Keseragaman ini memastikan bahwa seluruh rakyat Indonesia bisa merayakan kegagalan resolusi tahun lalu secara serentak, kompak, dan terstruktur.

Tentu saja, keberhasilan ini memicu spekulasi bahwa di masa depan, NU dan Muhammadiyah mungkin akan berkolaborasi dalam hal-hal yang lebih ekstrem. Misalnya, menyepakati bahwa air itu basah atau bahwa harga cabai memang mahal. Namun untuk saat ini, mari kita syukuri keajaiban ini. Di tengah dunia yang penuh perpecahan, setidaknya kita tahu bahwa tahun 2026 tidak akan datang terlambat hanya karena masalah metode pengamatan langit.