Fenomena makan durian setiap musimnya selalu dibarengi ketakutan klasik: darah tinggi mendadak naik, kepala pusing, dan penyesalan yang datang belakangan. Meski demikian, para pecinta durian tetap optimistis. Bagi mereka, risiko hanyalah bagian kecil dari kenikmatan, selama tahu "tips aman" yang diwariskan turun-temurun dan diuji langsung di lapangan.
Tips pertama yang paling sering dianjurkan adalah jangan makan durian saat perut kosong. Konon, perut kosong ibarat undangan terbuka bagi durian untuk berulah. Maka sebelum makan durian, disarankan mengisi perut dengan nasi atau setidaknya gorengan, agar durian tidak merasa sendirian saat masuk ke tubuh dan bertindak di luar batas.
Tips kedua adalah mengatur jumlah. Idealnya satu hingga dua biji saja. Namun dalam praktiknya, tips ini sering disalahartikan. "Satu porsi" berubah menjadi satu tampah kecil, dan "dua biji" berarti dua durian ukuran jumbo. Meski begitu, aturan ini tetap disebut sebagai upaya pengendalian diri, meski pengendaliannya longgar.
Selanjutnya, minum air putih yang cukup. Air putih dipercaya mampu menetralkan efek durian, meski belum jelas apa yang sebenarnya dinetralkan. Ada juga versi lanjutan yang menyarankan minum air dari kulit durian. Metode ini diyakini ampuh karena menggunakan prinsip keseimbangan alam: apa yang masuk harus dilawan dengan asal-usulnya sendiri, meski rasanya menantang mental.
Tips berikutnya adalah jangan langsung tidur setelah makan durian. Tubuh butuh waktu untuk mencerna, sementara tidur cepat dianggap memberi kesempatan durian bekerja tanpa pengawasan. Karena itu, disarankan duduk santai sambil mengeluh kenyang, mengipas-ngipas perut, dan merenungi keputusan hidup selama kurang lebih satu jam.
Beberapa orang juga menyarankan mengombinasikan durian dengan minuman tertentu, seperti teh tawar atau kopi pahit. Fungsinya bukan hanya untuk menyeimbangkan, tapi juga memberi kesan bahwa proses ini ilmiah. Dengan minuman pendamping, makan durian terasa seperti eksperimen kesehatan, bukan sekadar pesta nafsu makan.
Tips terakhir yang paling jujur adalah mengenali kondisi tubuh sendiri. Jika sudah punya riwayat darah tinggi, sebaiknya tidak memaksakan diri. Namun, tips ini sering diabaikan karena dianggap terlalu serius dan mengganggu suasana. Dalam praktiknya, kalimat "sedikit saja" sering diucapkan berkali-kali hingga durian benar-benar habis.
Pada akhirnya, tips makan durian aman agar tidak darah tinggi lebih sering berfungsi sebagai penenang pikiran sebelum makan, bukan jaminan setelahnya. Namun selama dilakukan dengan niat baik, doa, dan kesiapan menerima konsekuensi, durian tetap dinikmati sebagai buah penuh kenikmatan dan sedikit drama.